Alhamdulillah, pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 5 s.d 6 Oktober 2019, saya ‘Mas Misran’ kembali bertugas menjadi Wasit dan Juri Pencak Silat pada Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Open 2019, mulai pukul 07.00 s.d 22.00 WIBB di Gelanggang Remaja Jakarta Utara.
Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Open 2019 ini dilaksanakan selama dua hari penuh, diikuti oleh sekitar 700 Atlet Pencak Silat Tanding SD/SMP/SMA/SMK Putra dan Putri dari berbagai Perguruan Pencak Silat, diantaranya adalah perguruan pencak silat Tapak Suci, Persaudaraan Setia Hati Terate, Merpati Putih, Bima Sakti, Satria Muda Indonesia, Tri Gerak Sakti, dll.
Dalam tulisan ini saya akan lebih fokus pada masalah Perwasitan dan Penjurian Kejuaraan Pencak Silat Tanding, khususnya dari hasil pengamatan saya selama melaksanakan Tugas Wasit dan Juri Pencak Silat pada Kejuaraan Tapak Suci Open 2019 tanggal 5 s.d 6 Oktober 2019.
Teknik Perwasitan
Wasit Pencak Silat adalah seseorang yang memimpin jalannya Pertandingan Pencak Silat, dimulai dari masuknya Wasit ke Gelanggang Pertandingan Pencak Silat, memeriksa kelengkapan dan persiapan atlet yang bertanding, memberikan aba-aba mulai untuk memulai pertandingan, mengarahkan atlet untuk bertanding sesuai kaidah dan peraturan pertandingan pencak silat, memberikan binaan dan teguran, mensahkan/tidak mensahkan jatuhan, sampai menghentikan jalannnya pertandingan pencak silat.
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang Wasit Pencak Silat harus baik dalam bersikap, tegas dalam mengambil keputusan, sopan dalam gerak dan langkah, membimbing atau mengarahkan atlet dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, bijak dan bertanggung jawab dalam memimpin Pertandingan Pencak Silat.
Alhamdulillah, dalam dua hari bertugas di Kejuaraan Tapak Suci Open 2019, saya menerima dua kali panggilan Ketua Pertandingan Pencak Silat di Gelanggang A. Hasilnya adalah satu keputusan saya benar dan satu keputusan saya dianulir setelah adanya masukan pendapat dari Juri Pencak silat yang bertugas.
Baik atau buruk jalannya pertandingan pencak silat sebagian besar tergantung bagaimana seorang Wasit memimpin pertandingan pencak silat. Diawali dari bagaimana wasit bersikap dan kecermatan dalam mengambil keputusan.
Kecermatan dalam memutuskan akan menghasilkan keputusan yang tepat. Nah, berdasarkan pengalaman saya sebagai Wasit Pencak Silat dalam memimpin pertandingan pencak silat, ada tipa atau saran agar lebih cermat dalam memutuskan :
1. Wasit harus fokus melihat kedua atlet yang bertanding, tidak terganggu oleh suara-suara penonton dan pelatih atlet;
2. Wasit harus menjaga jarak dengan atlet yang bertanding, kurang lebih dua meter jaraknya, agar kita dapat melihat gerak serang-bela atlet dengan baik;
3. Wasit memposisikan diri berada di posisi segitiga atlet, sehingga dapat melihat kedua pesilat dengan baik;
4. Misalnya ada jatuhan yang membuat wasit bingung dalam membuat keputusan, segera melirik ke Ketua Pertandingan, kalau KP memgangguk berarti jatuhan, kalau menggeleng berarti bukan jatuhan. Kalau KP nggak ngasih kode, putuskan sesuai pengamatan dan hati nurani;
Untuk menjalankan tugas perwasitan dengan baik, jangan lupa baca dan pelajari kembali buku peraturan pertandingan pencak silat, sering-sering praktik perwasitan di perguruan masing-masing dan tetap semangat menjadi Wasit Pencak Silat.
Sebelum melaksanakan tugas sebagai Wasit dan Juri Pencak Silat, siapkan juga fisik dan mentalnya, diantaranya dengan rutin berolahraga untuk menjaga stamina dan meningkatkan kebugaran tubuh kita. Karena tugas Wasit dan Juri Pencak Silat itu berattttt! Benar tidak dipuji, salah dicaci maki!
Teknik Penjurian
Juri Pencak Silat adalah seseorang yang menilai/memberikan penilaian kepada atlet pencak silat yang bertanding pada Pertandingan Pencak Silat, dimulai dari masuk aba-aba Wasit memulai pertandingan sampai aba-aba Wasit menghentikan pertandingan pencak silat.
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang Juri Pencak Silat harus memasukkan nilai berdasarkan penglihatan/pengamatannya kepada pesilat yang berhasil melakukan serang-bela. Misalnya pukulan tangan nilainya 1, tendangan kaki nilainya 2, serangan yang membuat lawan jatuh nilainya 3, dan belaan kemudian membuat lawan jatuh maka nilainya 1 + 3.