Alhamdulillah, dapet tambahan ilmu lagi dari kajian malam Jum’at semalem di Masjid Jami Al Mukarromah Lagoa Koja Jakarta Utara, kaitannya dengan larangan berlaku kikir terhadap anugerah rizki dari Allah SWT, baik berupa ilmu pengetahuan maupun harta yang dititipkan kepada kita. Karena di sebagian ilmu dan harta kita ada hak-hak orang lain yang harus kita sampaikan, dan Allah mengancam orang yang pelit atau kikir nanti di akhirat akan dikalungkan hartanya ke leher mereka dengan bentuk api neraka yang menyala.
Pokok bahasan kajian semalem adalah surat Ali ‘Imran ayat 181 yang artinya, “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan : ‘Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya’. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka) : ‘Rasakanlah olehmu azab yang membakar'”.
Dikisahkan oleh pak ustadz, ayat itu diturunkan saat seorang yahudi mengadukan dirinya bahwa ia telah ditampar oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Abu Bakar Shiddiq. Kenapa Abu Bakar Shiddiq sampai menampar seorang yahudi tersebut? Karena yahudi tersebut mengatakan bahwa Allah itu miskin dan kami kaya, sehingga Abu Bakar Shiddiq menamparnya. Kalau saja tidak ada perjanjian tidak boleh memerangi kaum yahudi, Abu Bakar akan memenggal kepala mereka karena perkataan buruk mereka. Dan Allah menurunkan ayat itu, membenarkan Abu Bakar Shiddiq.
Rasulullah SAW bersama sahabat mengajak untuk membayar zakat sebagai kewajiban dan mengajak untuk bersedekah guna membantu meringankan beban orang miskin. Sehingga orang yahudi itu mengatakan bahwa Allah miskin dan kami kaya, karena Allah meminta untuk bersedekah kepada orang miskin. Padahal Allah akan memberikan pahala yang banyak untuk orang-orang yang mau bersedekah.
Kalau kita berbuat baik maka kebaikan itu sejatinya akan kembali kepada kita, kalau bermurah hati dan selalu berbagi, sejatinya pahalanya juga akan kembali kepada kita. Kalau seseorang memiliki sifat bakhil (pelit atau kikir) dan tidak mau berbagi, maka akibat buruk dari kebakhilannya itu sesungguhnya juga akan kembali kepadanya. Dan ancaman bagi orang yang bakhil kelak di akhirat akan dimasukkan kedalam neraka dan hartanya dikalungkan berupa api yang menyala.
Begitu juga dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki, tidak boleh hanya kita sembunyikan, tetapi menjadi kewajiban bagi kita untuk menyampaikan atau mengajarkan jika ada yang menanyakan atau minta untuk diajari. Jadi kita tidak boleh pelit harta dan pelit ilmu pemgetahuan. Karena, mudah saja bagi Allah untuk mengambil harta atau ilmu yang dititipkan kepada seseorang.