Alhamdulillah, saya sebagai salah satu Wasit Juri Pencak Silat Daerah DKI Jakarta Kelas 2, ikut terpilih untuk mengikuti Capacity Building Program Pelatihan Wasit Juri Pencak Silat DKI Jakarta Tahun 2018 yang dilaksanakan di Green Peak Hotel & Convention Puncak Jawa Barat mulai tanggal 21 s.d 23 Desember 2018.
Hanya rasa syukur dan rasa bahagia saat dipilih dan dapat meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan Program Pengembangan Kapasitas (Capacity Building Program) Pelatihan Wasit Juri Pencak Silat DKI Jakarta Tahun 2018 ini, karena ini adalah kesempatan untuk mengembangkan kapasitas khususnya Profesionalisme sebagai Wasit Juri Pencak Silat dan pada umumnya adalah untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja, di organisasi, di lingkungan masyarakat maupun lingkungan keluarga.
Ibu Wahyuni selaku Ketua Panitia kegiatan ini menyampaikan beberapa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kebersamaan dan kapasitas kompetensi perwasitan dan penjurian Wasit Juri Pencak Silat, juga untuk saling mengenal satu dengan yang lain.
Selain itu juga harapannya adalah agar Wasit Juri Pencak Silat dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat pertandingan yang berusaha menegakkan peraturan pertandingan pencak silat semakin cerdas dan beretika, sopan dan santun.
Pelatihan Wasit Juri Pencak Silat DKI Jakarta Tahun 2018 ini dibuka secara resmi oleh bapak Dr. Johansyah Lubis, M.Pd., pada tanggal 21 Desember 2018. Dalam sambutannya beliau mengajak agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Utamanya adalah untuk sama-sama memajukan pencak silat sebagai salah satu budaya bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Siapa lagi yang akan menjaga dan memajukan pencak silat kalau bukan kita.
Pelatihan Wasit Juri Pencak Silat DKI Tahun 2018 ini diisi oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Narasumber utama yang mengisi kegiatan ini adalah bapak Dr. Johansyah Lubis, M.Pd selaku Binpres KONI dengan materi Peranan Wasit Juri dan Pelatih Dalam Olahraga Prestasi, ibu Maria Qibtiyah selaku Facilitator, Consultant dan Coach dengan materi Komunikasi Efektif “Teamwork” yang Solid dengan Emergenetics, dan bapak Dr. Wahyu T. Setyobudi (PPM Managemen) dengan materi Strength-Based Development, Paradigma Baru Pengembangan Individu dan Organisasi.
Peranan Wasit Juri dan Pelatih Dalam Olahraga Prestasi, oleh bapak Dr. Johansyah Lubis, M.Pd
Wasit Juri Pencak Silat adalah orang yang ditugaskan memimpin dan menilai suatu pertandingan pencak silat dan menegakkan peraturan pertandingan pencak silat. Sedangkan Pelatih Pencak Silat adalah orang mempersiapkan fisik dan mental atlet untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan pencak silat.
Wasit Juri dalam menegakkan peraturan pertandingan pencak silat harus memahami peraturan pertandingan pencak silat. Harapan dari pelatih pencak silat adalah agar Wasit Juri Pencak Silat dapat menjunjung tinggi peraturan, dapat berlaku adil, tegas dan juga dapat menjaga keselamatan atlet yang bertanding.
Selain itu Wasit Juri Pencak Silat harus tanggap atau cekatan, dapat memberi motivasi kepada pesilat, respect kepada pesilat dan pendamping atlet.
Pada Pelatihan Wasit Juri Pencak Silat DKI Jakarta Tahun 2018 ini, kompetensi Wasit Juri yang dibina adalah tentang konsistensi teradap aturan, netralitas, karakter kewibawaan, paham kondisi kritis, berpikir cepat dan tanggap, bertindak sebagai orang tua dan memiliki rasa empati terhadap siapapun.
Komunikasi Efektif, “Teamwork” yang Solid dengan Emergenetics, oleh ibu Maria Qibtiyah
Emergenetics adalah kombinasi antara karakteristik yang timbul dari pengalaman hidup kita, ditambah faktor genetik ketika kita lahir. Secara ilmiah ditemukan bahwa temperamen individu dapat digambarkan dengan memakai tiga Atribut Perilaku dan empat Atribut Berpikir. Setiap Atribut kita digambarkan dalam sebuah spektrum. Apakah Atribut kita berada di satu sisi atau sisi lainnya – atau di tengah – kita sempurna sebagaimana adanya.
Satu hal yang menarik dar Emergenetics adalah kemampuannya mencakup variasi tak terhingga pada orang yang berbeda. Tujuh Atribut Perilaku dan Atribut Berpikir bisa dipadu-padankan dalam tingkat berbeda untuk mendeskripsikan setiap orang secara akurat.
Saya juga baru sekali ini mengikuti Pelatihan Emergenetics dan belum sepenuhnya memahami apa itu Emergenetics. Tapi pada intinya adalah agar kita lebih memahami kepribadian kita masing-masing, perbedaan satu orang dengan yang lain adalah hal biasa, tetapi kekurangan dan kelebihannya saling melengkapi dan saling menguatkan.
Pada materi Komunikasi Efektif, “Teamwork” yang Solid dengan Emergenetics yang disampaikan oleh narasumber ibu Maria Qibtiyah, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 sampai 7 orang yang memiliki Profil Emergenetics berbeda-beda, memiliki tingkat keekspresifan, keasertifan dan fleksibilitas yang berbeda.
Profil Emergenetics setiap peserta didapat dari hasil pengisian kuesioner yang diisi peserta sebelum acara Capacity Building Program Pelatihan Wasit Juri Pencak Silat DKI Jakarta ini dimulai. Dalam setiap kelompok ada yang pendiam, suka tampil, juru damai, tegas, percaya diri, bekerja berdasarkan petunjuk teknis, terburu-buru, lebih nyaman di kesendirian maupun keramaian.
Setelah selesai pelatihan ini, diharapkan setiap peserta bisa mengenal diri sendiri atau kepribadiannya masing-masing, juga bisa mengenal kepribadian teman-temannya, bisa menerima di setiap kondisi, menjaga dan menghormati teman yang pendiam maupun yang periang.
Strength-Based Development, Paradigma Baru Pengembangan Individu dan Organisasi, oleh bapak Dr. Wahyu T. Setyobudi (PPM Managemen)
Faktor sukses suatu organisasi atau individu adalah kemampuan mengatur managemen. Paradigma adalah suatu kepercayaan yang kita yakini walaupun terkadang tanpa melihat bukti.
Sifat dari paradigma atau mindset adalah melekat kuat, memberi makna pada pengalaman dan memberi batas dan memandu tindakan. Mindset harus efektif dan efesien.
Kekuatan diri sendiri akan mampu mendorong kepada kesuksesan jika dilakukan dengan 3E, Enjoy, Easy dan Excellent.
Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Wahyuni selaku Ketua Panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan harapan semoga Wasit dan Juri Pencak Silat dalam melaksanakan tugasnya semakin cerdas, beretika, disiplin, sopan dan santun. Terima kasih kepada narasumber yang sudah berbagi ilmunya dengan penuh semangat, semoga menjadi amal baik dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Terima kasih juga kepada bapak Abu Bakar, bang Sitorus Bonar, Mas Sholeh, dan rekan-rekan Wasit Juri Pencak Silat yang tidak disebutkan satu persatu, tetap semangat untuk kemajuan Pencak Silat sebagai Seni dan Budaya Bangsa.
Anda juga dapat menonton sampel videonya disini : https://youtu.be/WOp10hJBm8o
Terima kasih sudah membaca tulisan materi Pelatihan Wasit Juri Pencak Silat DKI Jakarta Tahun 2018 dengan tema Capacity Building Program, semoga bermanfaat untuk kita semua yang membacanya.
Tidak ada gading yang tak retak, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Tetap semangat untuk terus belajar, belajar dan belajar. Karena seorang pemimpin adalah orang yang mau belajar lebih banyak sehingga tindakan kita dapat menginspirasi orang lain. Terima kasih, salam sukses selalu.
Luar biasa Mas Misran. Bravo wasit juri DKI
Luar biasa Mas Misran. Bravo wasit juri DKI